Travel Alone: Why not?
Travelling
atau liburan telah menjadi hal yang lumrah dilakukan kaum milenial sekarang
ini. Rutinitas pekerjaan yang menyita waktu menjadikan kegiatan travelling menjadi hal yang wajib. Tak
heran, tiap weekend tiba. Jalan raya mendadak penuh sesak oleh hiruk pikuk
kendaraan. Tempat-tempat wisata juga penuh sesak dikunjungi oleh keluarga yang
sedang berlibur. Nah, jika berlibur bersama keluarga sudah lumrah. Tak ada
salahnya sesekali kita melakukan solo-travelled
alias berlibur seorang sendiri. Lantas, apa sih yang akan kita dapatkan dengan
melakukan solo-travelled ini?
Sumber gambar: www.theindia.co.in |
Dari
pengalaman penulis, solo-travelled merupakan
perjalanan yang menyenangkan dengan syarat semuanya should be well-prepared and well-planned. Dengan kata lain, mulai
dari hal kecil semisal tiket perjalanan pulang-pergi, akomodasi, dan tempat
wisata yang akan di kunjungi wajib dipersiapkan semuanya dengan baik dan matang
agar tak terjadi sesuatu yang tak diinginkan di tengah perjalanan. Dalam perencanaan
travelling ini setidaknya kita akan belajar bagaimana mengatur waktu, finansial
serta merencanakan sesuatu dengan baik. Kita juga akan menjadi pribadi yang
cekatan dalam menggali informasi tempat-tempat baru yang akan kita kunjungi. Tentunya
dengan kemajuan teknologi, beragam informasi ini bisa kita peroleh dengan mudah
dan murah mulai dari informasi penginapan maupun informasi destinasi wisata
atau kuliner. Terakhir, dengan solo-travelled
ini kita bisa bertemu dan berkenalan dengan orang-orang baru (khusus untuk
yang travelling dengan transportasi umum), bercengkrama dengan wajah dan kepribadian
yang baru. Menurut penulis, hal ini sangat menyenangkan karena akan membentuk
diri kita sebagai seorang yang open-minded
sekaligus low-profile.
So,
kenapa sesekali tidak kita coba untuk solo-travelled karena akan ada kesan
tersendiri sekaligus kita bisa mendapatkan “me time” yang cukup berkualitas dengan
melakukan solo-travelled ini. Let’s start solo-travelled...
Muhammad
Ansori
Leave a Comment